A.
Amblesan Tanah
1.
pengertian
amblesan tanah
Amblesan tanah:
merupakan proses penurunan muka tanah yg terjadi secara alamiah karena
konsolidasi pada lapisan tanah dangkal dan lapisan tanah lunak maupun karena
penurunan tekanan air tanah pada sistem aquifer di bawahnya akibat pengaruh
kegiatan manusia di atas permukaan tanah dan pengambilan air tanah.
Penyebab: tanah
sediment muda, pengambilan air tanah yg berlebihan, pembebanan, pembangunan yg
berlebihan, dll.
2. Proses
Terjadinya Amblesan Tanah
Menurut Das (1998)
Konsolidasi adalah suatu proses pengecilan isi tanah jenuh secara
perlahan-lahan dengan permeabilitas rendah akibat keluarnya air pori. Proses
tersebut berlangsung terus sampai kelebihan tekanan air pori yang disebabkan
oleh kenaikan tegangan total telah benar-benar hilang. Pada umumnya konsolidasi
ini akan berlangsung dalam satu jurusan saja, yaitu jurusan vertikal karena
lapisan yang terkena tambahan beban itu tidak dapat bergerak dalam jurusan
mendatar (ditahan oleh tanah sekelilingnya). Keadaan-keadaan demikian dapat
dilihat pada Gambar
Dalam keadaan seperti
ini pengaliran juga akan berjalan, terutama dalam arah vertikal saja. Hal yang
demikian ini disebut konsolidasi satu matra (one dimensional consolidation) dan
perhitungan konsolidasi hampir selalu berdasarkan teori konsolidasi satu matra.
Pada waktu konsolidasi berlangsung. maka konstruksi di atas lapisan tanah
tersebut akan menurun (settle).
3. Penyebab Terjadinya Amblesan
Amblesan dapat terjadi
di berbagai tempat dan disebabkan oleh banyak faktor, misalnya :
a. Tambang
batubara, terutama metoda penggalian keseluruhan (total extraction) contohnya
metoda longwall atau block caving. Tetapi kadang-kadang pada sistem room and
pillar pada kedalaman yang dangkal memungkinkan terjadinya amblesan dan
geometri dari amblesan mencerminkan pola pola support yang ada. Adanya
spontaneous combustion pada lapisan batubara juga bisa menyebabkan timbulnya
amblesan. Amblesan sebagai akibat penambangan biasanya hanya terjadi pada skala
kecil (lokal) yaitu di daerah bekas tambang yang bersangkutan saja. Meskipun
demikian faktor geologi tetap mempunyai peranan yang penting.
b.Penambangan
untuk endapan berlapis (stratiform), contohnya garam, bijih besi, gipsum dll.
c. Pemompaan
air tanah, uap geothermal dan minyak bumi yang berlebihan, akan menaikkan
efektifitas tekanan dan mengakibatkan kompaksi dan amblesan tanah.
d.
Penambangan pada badan bijih yang
mempunyai kemiringan yang sangat tajam dan berbentuk pipa.
e. Pengeringan
pada endapan gambut atau lignite.
f. Akibat
tektonik, biasanya peristiwa ini terjadi akibat turunnya bagian bawah dari
patahan atau sinklin. Umumnya terjadi sangat lambat walaupun pernah terjadi
amblesan sedalam 2 m dalam waktu yang singkat.
g.Beban
dari luar.
h.Pelarutan
batuan di bawah tanah. Amblesan ini umumnya terjadi akibat proses pelapukan
kimia pada batu gamping, dolomite dan gipsum. Pelarutan ini merupakan proses
alamiah, tetapi akibat perubahan hidrologi kemungkinan proses pelarutan akan
dipercepat sehingga menyebabkan amblesan.
4.
Dampak Amblesan
1.Retakan pada dinding batu yang
disebabkan oleh tekanan dan tarikan.2.Mengubah bentuk bingkai pintu dan
jendela, dan badan jalan.3.Bangunan-bangunan tinggi menjadi tidak seimbang atau
miring, misalnya chimney, towertransmisi.4.Masuknya air ke area penambangan.5.Banjir
pada daerah rendah atau menjadi rawa.6.Kerusakan
pada jaringan pipa atau terjadinya aliran balik di dalam pipa.7.Retakan terbuka
sampai ke permukaan tanah akan mengakibatkan rusaknya konstruksi diatasnya.8.Perubahan
pola aliran permukaan dan air tanah.
No comments:
Post a Comment