1.
Erosi
1.
Pengertian Erosi
Erosi adalah terangkatnya lapisan tanah atau sedimen
karena stres yang yang ditimbulkan oleh gerakan angin atau air pada permukaan
tanah atau dasar perairan. Erosi yang terjadi dipengaruhi oleh
faktor alam secara alami maupun oleh adanya tindakan
dari manusia yang berusaha untuk mengolah tanah dan lingkungan demi
kepentingannya (Ahmad Basyar dkk,2006:2).
2.
Proses Terjadinya Erosi
a.
Erosi Normal (normal erosion) adalah erosi yang terjadi
secara alami bergantung pada faktor-faktor geologi yang mempengaruhinya. Erosi
ini berlangsung secara normal dilapangan tanpa adanya campur tangan manusia.
Keberlangsungan erosi ini melalui tiga tahap yaitu:
Pertama, agregat-agregat tanah mengalami pemecahan sehingga terbentuklah butiran-butiran tanah yang relatif kecil dibanding sebelumnya.
Kedua, terjadi pemindahan partikel tanah yang lebih kecil tadi melalui penghanyutan dan atau karena kekuatan angin.
Ketiga, setelah hanyut terbawa air atau angin maka partikel tanah tersebut diendapkan pada tempat yang lebih rendah ataupun didasar sungai.
Pertama, agregat-agregat tanah mengalami pemecahan sehingga terbentuklah butiran-butiran tanah yang relatif kecil dibanding sebelumnya.
Kedua, terjadi pemindahan partikel tanah yang lebih kecil tadi melalui penghanyutan dan atau karena kekuatan angin.
Ketiga, setelah hanyut terbawa air atau angin maka partikel tanah tersebut diendapkan pada tempat yang lebih rendah ataupun didasar sungai.
b. Erosi
Dipercepat (accelerated erosion)
Didalam proses erosi ini dipengaruhi oleh kegiatan manusia yang melakukan tindakan terhadap kondisi tanah. Tindakan tersebut bersifat negatif atau telah melakukan kesalahan dalam pengelolaan tanah dan lahan pertaniannya. Oleh karena itu manusia dalam hal ini berperan membantu terjadinya erosi dipercepat. Biasanya erosi ini menimbulkan ketidakseimbangan antara tanah yang terangkut ke daerah yang rendah dengan pembentukan tanah. Tanah yang terpindahkan jauh lebih besar jumlahnya daripada tanah yang baru terbentuk, sehingga akan membawa malapetaka yang karena memang lingkungannya telah mengalami kerusakan-kerusakan, menimbulkan kerugian besar seperti banjir, longsor, kekeringan, ataupun turunnya produktifitas tanah. Untuk itu perlu adanya penanggulangan dari kita sendiri maupun dari pemerintah dengan cara penanaman pohon pelindung dalam upaya reboisasi, sehingga selanjutnya tinggal lapisan bawah tanah (sub soil) yang belum matang itu.
Erosi
yang terjadi pada setiap wilayah akan berbeda beda tergantung dari kondisi
iklim dan faktor lain yang akan dijelaskan pada bahasan selanjutnya. Indonesia
tergolong daerah yang beriklim tropis lembab, sehingga erosi yang terjadi
disebabkan karena penghanyutan oleh air.
Ini berdasarkan data rata-rata curah hujan di Indonesia yang melebihi
1500mm/tahun. Sedangkan pada daerah yang beriklim tropis kering agen utama yang
mempengaruhi erosi adalah angin. Untuk Indonesia sendiri, akibat dari erosi
banyak terjadi diberbagai daerah dengan macam-macam bentuknya.
3.
Penyebab Erosi
Setiap permasalahan sudah tentu memiliki penyebab,
begitu pula dengan erosi. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya erosi
diantaranya adalah:
1. Iklim
Iklim dapat mempengaruhi erosi oleh karena menentukan indeks erosifitas hujan. Selain itu, komponen iklim yaitu curah hujan dapat mempengaruhi laju erosifitas secara terus menerus sesuai intensitas hujan yang terjadi
2. Tanah
Sedang tanah dengan sifat-sifatnya itu dapat menentukan besar kecilnya laju pengikisan (erosi) dan dinyatakan sebagai faktor erodibilitas tanah (kepekaan tanah terhadap erosi atau ketahanan tanah terhadap adanya erosi).
3. Topografi
Kemampuan tanah terbawa air erosi dipengaruhi oleh topografi suatu wilayah. Kondisi wilayah yang dapat menghanyutkan tanah sebagai sedimen erosi secara cepat adalah wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang cukup besar. Sedangkan pada wilayah yang landai akan kurang intensif laju erosifitasnya, karena lebih cenderung untuk terjadi penggenangan.
4. Tanaman Penutup Tanah
Tanaman penutup tanah (vegetasi) berperan untuk menjaga agar tanah lebih aman dari percikan-percikan yang terjadi akibat jatuhnya air hujan ke permukaan tanah. Selain melindungi dari timpaan titik-titik hujan, vegetasi juga berfungsi untuk memperbaiki susunan tanah dengan bantuan akar-akar yang menyebar.
5. Manusia
Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun menekan laju erosi. Dalam proses mempercepat erosi, manusia banyak melakukan kesalahan dalam pengelolaan lingkungan, seperti penambangan, eksploitasi hutan, pengerukan tanah, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam penanggulangan laju erosi, manusia dapat melakukan evaluasi konservasi lahan dengan cara reboisasi, pembuatan terasering pada areal pertanian,dan lain-lain.
1. Iklim
Iklim dapat mempengaruhi erosi oleh karena menentukan indeks erosifitas hujan. Selain itu, komponen iklim yaitu curah hujan dapat mempengaruhi laju erosifitas secara terus menerus sesuai intensitas hujan yang terjadi
2. Tanah
Sedang tanah dengan sifat-sifatnya itu dapat menentukan besar kecilnya laju pengikisan (erosi) dan dinyatakan sebagai faktor erodibilitas tanah (kepekaan tanah terhadap erosi atau ketahanan tanah terhadap adanya erosi).
3. Topografi
Kemampuan tanah terbawa air erosi dipengaruhi oleh topografi suatu wilayah. Kondisi wilayah yang dapat menghanyutkan tanah sebagai sedimen erosi secara cepat adalah wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang cukup besar. Sedangkan pada wilayah yang landai akan kurang intensif laju erosifitasnya, karena lebih cenderung untuk terjadi penggenangan.
4. Tanaman Penutup Tanah
Tanaman penutup tanah (vegetasi) berperan untuk menjaga agar tanah lebih aman dari percikan-percikan yang terjadi akibat jatuhnya air hujan ke permukaan tanah. Selain melindungi dari timpaan titik-titik hujan, vegetasi juga berfungsi untuk memperbaiki susunan tanah dengan bantuan akar-akar yang menyebar.
5. Manusia
Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun menekan laju erosi. Dalam proses mempercepat erosi, manusia banyak melakukan kesalahan dalam pengelolaan lingkungan, seperti penambangan, eksploitasi hutan, pengerukan tanah, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam penanggulangan laju erosi, manusia dapat melakukan evaluasi konservasi lahan dengan cara reboisasi, pembuatan terasering pada areal pertanian,dan lain-lain.
4.
Dampak Erosi
Dampak
erosi dibagi menjadi dampak ditempat asal terjadinya erosi (on site) dan
dampak pada daerah diluarnya (off site).
Dampak erosi tanah di tapak (on-site) merupakan dampak yang dapat terlihat langsung kepada pengelola lahan yaitu berupa penurunan produktifitas. Hal ini berdampak pada kehilangan produksi peningkatan penggunaan pupuk dan kehilangan lapisan olah tanah yang akhirnya menimbulkan terjadinya tanah kritis.
Dampak erosi tanah di tapak (on-site) merupakan dampak yang dapat terlihat langsung kepada pengelola lahan yaitu berupa penurunan produktifitas. Hal ini berdampak pada kehilangan produksi peningkatan penggunaan pupuk dan kehilangan lapisan olah tanah yang akhirnya menimbulkan terjadinya tanah kritis.
Dampak erosi tanah diluar lahan pertanian (off-site) merupakan dampak sangt besar pengaruhnya. Sedimen hasil erosi tanah dan kontaminan yang terbawa bersama sedimen menimbulkan kerugian dan biaya yang sangat besar dalam kehidupan. Arsyad (1989) mengemukakan bentuk dampak off-site antara lain:
a.
Pelumpuran dan pendangkalan waduk
b.
Tertimbunnya lahan pertanian dan bangunan
c.
Memburuknya kualitas air, dan
d.
Kerugian ekosistem perairan
5.
Cara Penanggulangan Erosi
Pertama, sebagai manusia harus sadar akan permasalahan erosi dan dampak yang akan timbul dan menyerang kita sendiri.
Kedua, janganlah merusak ekosistem hutan karena hutan adalah tempat yang sangat berpengaruh dalam terjadinya erosi disekitarnya. Jika menebangi pohon di hutan segera diganti dengan pohon baru.
Ketiga, lakukan segera pengolahan tanah pertanian secara bijak dengan cara membuat sengkedan-sengkedan ataupun terasering untuk menahan laju erosi agar tidak terlalu besar.
Keempat, Hijaukan kembali (reboisasi) dan lakukan konservasi hutan-hutan yang telah gundul akibat keserakahan kita sebagai manusia.
Rhett A Butler mengemukakan bahwa akar-akar dari pepohonan kayu keras dan vegetasi hujan membantu menahan tanah. Saat pohon kita tebangi maka tak akan ada lagi penahan apapun yang dapat melindungi tanah dan material tanahpun akan cepat terbawa/hanyut oleh air hujan. Oleh sebab itu alangkah baiknya mulai dari sekarang kita pikirkan secara matang akan dampak dari erosi yang yang telah menimpa kita saat ini dan jangan sampai lagi terulang dimasa yang akan datang. Dengan kesadaran tinggi akan hal tersebut kita harus segera berupaya untuk melakukan kegiatan yang dapat mengurangi terjadinya erosi tanah.
No comments:
Post a Comment